Puluhan warga dan siswa SD negeri Gaddong kembali melakukan aksi penolakan terhadap rencana Ruislag (tukar guling), aksi ini dilakukan di gedung DPRD sulawesi selatan, massa yang didampingi oleh aktifis Serikat rakyat Miskin Indonesia sulawesi selatan (SRMI SULSEL) mendesak agar pihak DPRD provinsi segera menghentikan pelaksanaan proyek tersebut.
Massa diterima oleh dua orang perwakilan DPRD Sulawesi Selatan , Coist Bachtiar dari Fraksi GOLKAR dan Ismail Jabar dari Fraksi PDK, Wahida Baharuddin Upa ketua SRMI SULSEL mewakili massa pada awal pernyataannya menjelaskan sejarah SDN Gaddong yang seharusnya menjadi salah satu Situs Cagar Budaya, dia beralasan SDN Gaddong ini sudah berdiri sejak tahun 1957, awalnya bernama Sekolah Rakyat Lorong 146 Layanga, SD Gaddong juga telah berhasil mencetak murid-murid cerdas, salah satunya adalah H. Yusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI, namun Sekarang kondisinya memperihatinkan.
Mereka menuntut agar Surat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor : 642.2/4670/Pem-um perihal Pembangunan, Pemanfaatan, dan Kepemilikan SD Negeri Gaddong I dan Gaddong II segera dicabut, mereka juga meminta Walikota Makassar untuk Mencabut IMB No : 03/2281/IMB/KPAP/06 Tanggal 04 Agustus 2006, selanjutnya mereka Meminta Kepada DPRD Propinsi Sulawesi Selatan untuk mengalokasikan dana untuk perbaikan SD negeri Gaddong I dan II tanpa melalui proses Ruislag.
Perwakilan Anggota DPRD Sulawesi selatan berjanji akan memfasilitasi pertemuan dengan pihak Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan pihak pengembang agar masalah ini dapat segera diselesaikan, aksi ini berjalan tertib walaupun didominasi oleh anak-anak Sekolah. (bob).
Warga dan murid SD Gaddong demo DPRD Sulsel
4/
5
Oleh
ok