Sunday, November 19, 2017

1922; Tanah dan Kehormatan Seorang Lelaki


Malam itu dia datang menggorok leher istrinya, entah apa yang ada di pikiranya, hanya karena berselisih paham persoalan lahan dia tega berkomplot dengan anaknya untuk menghabisi nyawa istrinya sendiri.

Sebidang tanah pertanian yang tiap harinya dia olah untuk menutupi kebutuhan keluarganya, tiba-tiba harus dia relakan untuk di jual, ide itu muncul dari istrinya yang tak tahan lagi tinggal di desa, padahal waktu itu kebanggaan seorang pria terletak pada lahan yang dimilikinya.

Film ini berkisah tentang pengakuan seorang petani yang pembunuh istrinya. Cerita dipaparkan dari perspektif Wilfred James, narator yang mengaku telah membunuh istrinya, Arlette, dengan putranya di sebuah rumah yang terletak di tengah ladang jagung yang luas di Nebraska, Amerika Serikat. Film ini diadaptasi dari novel karya Stephen King.

Sebelumnya Arlette sudah mengatakan bahwa ia akan menjual tanah warisan  tersebut karena keinginannya pindah ke kota untuk memulai usaha yang baru dan seorang Tuan Tanah sudah menyanggupi harganya. Arlette tak suka kehidupan didesa, dia memimpikan hidup di kota yang bergelimang cahaya dan berupaya menjelaskan ke suaminya bahwa di kota dia akan mendapat pekerjaan yang lebih layak, uang hasil penjualan itu akan dia jadikan modal usaha.

Tapi Wilfred nampaknya tidak menginginkan kehidupan seperti itu, mereka berdebat dan tak satupun yg mengalah. Wilfred ngotot bahwa tak ada yang bisa dikerjakanya di kota jika kelak istrinya menjual tanah tersebut.

Malam yang naaspun datang, bersama anak lelakinya dia merencanakan pembunuhan, anaknya bertanya "apakah tidak ada ada cara yang lain ayah"? "Tidak ada nak..ini satu-satunya" jawab Si Bapak

Dengan langkah perlahan, Wilfred mengendap-endap dikamarnya sendiri, anaknya ditugasi menutup kepala ibunya dengan bantal, sementara dia yang bertugas menggorok leher. ..serrrrr darah mengalir kemana-mana...

Setelah istrinya meregang nyawa, keduanya mengubur jasad di sebuah sumur tua. Agar pembunuhanya tak tercium, dia lalu menembak salah satu sapi yg dia punya dan melemparkanya juga kedalam sumur tersebut. Namun, setelah Wilfred mengubur tubuh istrinya, ia mendapati dirinya diteror oleh kumpulan tikus dan hidupnya mulai terungkap dan yakin bahwa istrinya tengah menghantuinya

Pembunuhan tersebut tidak  menyelesaikan masalahnya, keuanganya semakin memburuk, anaknya melarikan diri bersama pacarnya dan hidup menggelandang dan terpaksa harus melakukan berbagai aksi perampokan.

Akhirnya Wilfred harus rela melepaskan tanahnya untuk melunasi utang-utangnya dan terpaksa terlempar jadi buruh diperkotaan. Ia mendatangi koleganya mencoba menjual tanah itu kepadanya, namun balasan yang dia dapat malah penolakan dan temanya yang sekaligus juga besannya menyarankanya menjual tanah tersebut ke bank."tanah itu telah di kutuk "ucapnya.

***
Film ini menarik karena berupaya menggambarkan bagaimana kapitalisme awal tumbuh di amerika, lahan-lahan pertanian perlahan mulai terkonsentrasi pada segelintir Tuan Tanah.

Kedua, film ini memperlihatkan bahwa persekongkolan tuan tanah dengan para bankir rakus untuk menguasai lahan-lahan pertanian dan melemparkan para petani menjadi buruh diperkotaan.

Ketiga, dilema godaan kehidupan borjuis di perkotaan yang selalu disimbolkan dengan kemajuan kontras dengan kehidupan dipedesaan yang sepi namun bersahaja.

Netflix telah merilis klip film orisinal 1922 diadaptasi dari novel karya Stephen King. Ditulis dan diarahkan oleh Zak Hilditch, 1922 ditayangkan Netflix sejak Oktober 2017. Film ini akan diputar secara perdana di Fantastic Fest di Austin, Texas.

Selain Thomas Jane, Molly Parker dan Dylan Schmid, 1922 juga dibintangi oleh Kaitlyn Bernard, Brian D’Arcy James dan Neal McDonough.

 Penulis
 Hardiman W

Related Posts

1922; Tanah dan Kehormatan Seorang Lelaki
4/ 5
Oleh