Wednesday, November 15, 2017

Novanto dan Hemingway


Drama kunjungan KPK dini hari kamis 16/11/2017 di kediaman papa Setnov mengingatkan saya pada Novel karya penulis Amerika Ernest Hemingway, yah apalagi kalau bukan Old Man and The Sea, Lelaki tua dan Laut.
Mengisahkan Perjuangan Seorang nelayan tua Santiago yang bersusah payah berjuang menangkap ikan Marlin raksasa di Teluk Meksiko, 40 hari si tua Santiago mengarungi lautan dengan perahu kecilnya namun tak ada hasil sama sekali.
Namun hal tersebut tak mengecilkan semangatnya, dihari dan waktu yang tepat akhirnya takdir itu menjemput kailnya, disinilah letak kisah sesungguhnya bermula, ikan yang terjerat kailnya ternyata berukuran dua kali lebih besar dari perahunya. Alamak
Korupsi serupa laut
Di Negeri yang kebetulan maritim ini, laut lebih luas dari daratan, pulau-pulau di Nusantara adalah sikap anti korupsi sementara laut adalah niat dan prilaku koruptif, dengan komposisi seperti ini Santiago dan perahunya adalah KPK, yang mencoba menjaring ikan dari mulai ikan kakap hingga teri, Santiago tua hanya berbekal semangat dan alat seadanya dan berharap bisa menjaring ikan, yang justru kadang mengacam nyawanya sendiri.
Betul saja, ketika Santiago tua berhasil menaklukan Marlin si Ikan raksasa, dan mengikatkan ke perahunya karena ukuranya yang termat besar, masalah lain muncul, Hiu yang mencium bau darah dan amis ikan Marlin kemudian ikut menjadi lawan Santiago, beruntung Santiago berhasil menaklukkan kedua hiu tersebut.
Guru Besar Hukum Universitas Bosowa dalam sebuah diskusi mengtakan kita ini korupsi sudah sejak dalam pikiran, korupsi adalah salah satu masalah besar bangsa ini, model birokrasi rent seeking masih sangat dominan di Indonesia kalau tak mau dibilang Kleptokrasi.
KPK si Santiago Tua
Lahir dari Rahim reformasi, KPK adalah harapan pemberantasan Korupsi di tanah air, kalau tak mau dibilang benteng terakhir pemberantasan korupsi, KPK adalah lembaga superbody yang oleh banyak kalangan dianggap  punya kemampuan lebih dalam melakukan pemberantasan Korupsi terlepas dari berbagai kelemahannya.
Prof. Vedi Hadiz bahkan mengatakan satu satunya asset reformasi yang bertahan sampai sekarang adalah KPK, karena peranya dan kewenanganya yang sangat besar banyak kalangan berharap besar pada lembaga ini
Kita tentu masih ingat kasus Cicak VS Buaya, juga Antasari Ashar, kemudian Abraham Samad, Century Gate, lalu yang terakhir dengan Setya Novanto. Sepanjang era pasca reformasi, KPK punya trackreccod yang cukup baik walau belum memuaskan.
KPK sebagai lembaga anti rusuah telah menjadi momok tersendiri bagi para politisi atau aparatur Negara yang mencoba atau telibat korupsi,Saya banyak mendengar keresahan, ketakutan dan kegalauan pejabat Negara ketika mendengar nama KPK ini. Entah sudah berapa ratus pejabat yang meringukuk di pesakitan karena lembaga ini, namun juga tentu masih banyak yang belum tersentuh bahkan melakukan perlawan terhadap lembaga ini.
Ikan Marlin Si Monster lautan
Ikan Marlin adalah Jenis ikan laut yang rahang atas dan moncongnya memanjang berbentuk seperti pedang pipih dan ikan ini banyak terdapat di perairan tropis dan perairan iklim sedang., berlawanan dengan kepercayaan umum, pedang itu tidak dipakai menombak melainkan untuk memukul dan melukai mangsanya.
Model Ikan Marlin di Negara kita ini cukup banyak, kalau bisa dibilang diatas kakap, kenapa diatas kakap? Karena usaha mereka untuk “FightBack” sangat kuat, melawan institusi semacam KPK.
Usaha “fight back”ini macam-macam, dari mulai teror seperti yang dialami Novel Baswedan, penghilangan saksi dan bukti, cela prapradilan, sampai menggunakan institusi yang lain yang lebih besar untuk menekan KPK misalnya terakhir ini adalah bagaiman DPR mulai mengusulkan revisi Undang-Undang KPK.
Sampai yang mencengangkan dalam salah satu laporan Tempo yang menyatakan mereka memakai orang dalam KPK untuk melakukan upaya perlawanan dari dalam, mungkin tadi malam tesis itu terbukti, Soalnya kok bisa Papa Ngga ada dirumah, padahal menurut salah satu Fungsionaris Golkar masih papa masih Ada sebelum Magrib.
Kalau itu terjadi maka bisa diasumsikan kedatangan KPK tadi malam di rumah Setnov sudah bocor duluan, sehingga papa punya waktu untuk Kabur, ternyata Ikan Marlin tak semudah itu ditaklukkan, atau yang tadi malam hanya drama?





Related Posts

Novanto dan Hemingway
4/ 5
Oleh